Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang di buat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan perangkat lunak sumber terbuka
yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-ke-peer yang
menghubungkan semuanya. Tidak seperti mata uang pada umumnya, bitcoin
tidak tergantung dengan mempercayai penerbit utama. Bitcoin menggunakan
sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi
untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan
bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang mempunyainya,
dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.
Desain dari Bitcoin memperbolehkan untuk kepemilikan tanpa identitas
(anonymous) dan pemindahan kekayaan. Bitcoin - bitcoin dapat disimpan di
komputer pribadi dalam sebuah format file wallet atau di simpan oleh sebuah servis wallet
pihak ketiga, dan terlepas dari semua itu Bitcoin - bitcoin dapat di
kirim lewat internet kepada siapapun yang mempunyai sebuah alamat Bitcoin.
Topologi peer-to-peer bitcoin dan kurangnya administrasi tunggal
membuatnya tidak mungkin untuk otoritas, pemerintahan apapun, untuk
memanipulasi nilai dari bitcoin - bitcoin atau menyebabkan inflasi dengan memproduksi lebih banyak bitcoin.
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency, pertama kali di deskripsikan oleh Wei Dai pada tahun 1998 dalam milis cypherpunks.[7]
cahaya kehidupan
Bit On Soccer
Selasa, 29 April 2014
Kamis, 17 Mei 2012
Ayam Betina Yg Lemah
Seekor ayam betina keluar dari kandangnya, ia pergi mencari
makan tuk menghilangkan rasa lapar. Di perjalanan, ia singgah di rumah yang
besar, di halaman ia bertemu dengan seekor anjing penjaga rumah.
“Sepertinya kau sangat di butuhkan oleh majikanmu, tuk menjaga rumahnya yang besar dari orang2 jahat di luar, apakah aku bisa melakukan tugasmu, “ tanya ayam kepada anjing tersebut.
“Kau takkan bisa melakukan tugasku karena kau hanyalah ayam betina yang lemah,” jawab sang anjing.
“Sepertinya kau sangat di butuhkan oleh majikanmu, tuk menjaga rumahnya yang besar dari orang2 jahat di luar, apakah aku bisa melakukan tugasmu, “ tanya ayam kepada anjing tersebut.
“Kau takkan bisa melakukan tugasku karena kau hanyalah ayam betina yang lemah,” jawab sang anjing.
Ayam pergi meninggalkan anjing yang meremehkannya, dan
melanjutkan perjalanannya mencari makan di tempat lain. Tiba di persawahan, ia
bertemu dengan seekor kerbau yang sedang membajak sawah majikannya.
“Kau tampak kuat, dapat membajak sawah majikanmu seharian, pasti kau sangat di butuhkan oleh majikanmu, menurutmu, apakah aku bisa melakukan tugasmu?” tanya sang ayam.
“Kau takkan bisa melakukan tugasku karena kau hanyalah ayam betina yang lemah,” jawab sang kerbau.
“Kau tampak kuat, dapat membajak sawah majikanmu seharian, pasti kau sangat di butuhkan oleh majikanmu, menurutmu, apakah aku bisa melakukan tugasmu?” tanya sang ayam.
“Kau takkan bisa melakukan tugasku karena kau hanyalah ayam betina yang lemah,” jawab sang kerbau.
Ayam pergi meninggalkan kerbau yang meremehkannya juga
seperti anjing. Ia tetap melanjutkan perjalanannya mencari makan di tempat
lain. Tibalah sang ayam di keramaian pasar, di tengah pasar ia menemukan delman
yang di tarik oleh kuda. Kembali sang ayam bertanya pada sang kuda.
“Kau sangat kuat dapat menarik delman itu dengan majikanmu dan orang2 di dalamnya, kau pasti sangat di butuhkan oleh majikanmu, dan kau pasti sangat penting dalam kehidupannya, ingin sekali aku melakukan tugasmu itu,” pita sang ayam kepada kuda.
“Kau takkan mungkin bisa melakukan tugasku, karena kau hanyalah seekor ayam betina yang lemah,” jawab sang kuda.
“Kau sangat kuat dapat menarik delman itu dengan majikanmu dan orang2 di dalamnya, kau pasti sangat di butuhkan oleh majikanmu, dan kau pasti sangat penting dalam kehidupannya, ingin sekali aku melakukan tugasmu itu,” pita sang ayam kepada kuda.
“Kau takkan mungkin bisa melakukan tugasku, karena kau hanyalah seekor ayam betina yang lemah,” jawab sang kuda.
Lagi-lagi ayam mendapat jawaban yang sama, semua meremehkannya,
dan mengatakan ia lemah. Ia pulang dengan hati yang kecewa. Sampai di rumah
majikannya, ia langsung masuk kekandangnya untuk beristirahat. Esok paginya
sang majikan datang kekandang ayamnya, ia menemukan telur dari ayamnya
tersebut. Ia mengambil telur tersebut sambil berkata.
“Kau memang ayamku yang baik, meski kau tak sekuat binatang yang lainnya,” puji sang majikan.
“Kau memang ayamku yang baik, meski kau tak sekuat binatang yang lainnya,” puji sang majikan.
(Memang baik jadi
orang penting, tapi lebih penting jadi orang baik)
Langganan:
Postingan (Atom)